BEUT QUR'ANI TPA ISTIQAMAH

BEUT QUR'ANI TPA ISTIQAMAH

Ikuti Kami di Facebook

Jadilah kamu seorang pengajar, atau pelajar, atau pendengar, ولا تكن الرابعا dan jangan jadi yang ke empat.


Manusia yang paling baik dalam islam adalah dia yang selalu belajar dan mengajar Al-Qur'an kepada manusia lainnya. Rasulallah melihat. Bersabda: “Manusia terbaik adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR.Bukhari).
Masih dalam hadits riwayat Bukhari dari Utsman Bin Affan ra, tetapi dalam redaksi yang berbeda, Nabi bahwa Nabi melihat Bersabda: "Sesungguhnys orang yang paling utama diantara yang sedang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya."
Dalam dua hadits di atas, ada dua yang dapat membuat seorang muslim menjadi yang terbaik, yaitu belajar Al-Qur'an dan mengajar Al-Qur'an. Tentu, baik belajar atau mengajar yang dapat membuat seseorang menjadi yang terbaik di sini, tidak bisa lepas dari keutamaan Al-Qur'an itu sendiri.
Al-Qur'an adalah kalam Allah, firman-firmannya yang diturunkan kepada Nabinya melalui jibril sebagai malaikat. Al-Qur'an adalah pertama dan acuan dalam ajaran islam. Karena keutamaan yang tinggi inialah, yang membuat Abu Abdirrohman As-Sulami salah seorang yang meriwayatkan hadits ini selalu belajar dan belajar Al-Qur'an sejak jaman Utsman Bin Affan ra. Masa Masa Al-Hajjaj Bin Yusuf Ats-tsaqofi.
Hadis ini akan menunjukkan keutamaan Al-Qur'an. Suatu saat, Sufyan Tsauri ditannya, yang cintai orang yang berperang atau yang membaca Al-Qur'an? Ia mengatakan bahwa membaca Al-Qur'an, karena Rasulallah Saw. Bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain.” Imam Abu Abdurrohman As-Sulami Tetap menulis Al-Qur'an selama 40 tahun di mesjid agung kuffah di sebabkan karena ia telah mencuri Hadits ini, selalu berkata: "inilah yang mendudukan aku di kursi ini."
Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam kitabnya Fadhail Qur'an berkata, maksud dari sabda Rasulallah melihat “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan diterjemahkan kepada orang lain” adalah, bahwa sifat-sifat orang mukmin yang Demikian dan meneladani para Rasul. Mereka telah memperbaiki diri dan menyemppurnakan orang lain. Hal itu adalah gabungan antara manfaat yang terbatas untuk diri mereka dan yang berhubungan dengan orang lain.
Dari Abdullah Bin Mas'ud ra., Ia mengatakan: Rasulallah melihat bersabda kepadaku: bacakan Al-Qur'an kepadaku. Aku bertanya: Wahai Rasullah, Aku harus membacakan Al-Qur'an untuk baginda, sementara pada Bagindalah Al-Qur'an diturunkan? Rasulallah melihat bersabda: Sesungguhnya aku senang bila mendengar dari orang selainku. Kemudian aku membaca surat An-Nisa, kompilasi sampai pada ayat yang berarti: “Maka bagaimanakah ketua orang kafir nanti, jika kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari setiap-tingkat dan kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai mereka dan kompilasi itu aku angkat kepalaku aku melihat beliau bercucuran air mata.
Imam Nawawi Rohimahullah berkata: sunah hukumnya mendengarkan Al-Qur'an merenungi dan Menangis mencampurkan mendengarnya dan sunnah hukumnya seseorang kepada orang lain untuk membaca Al-Qur'an agar dia mendengarkannya dan cara ini lebih mantap untuk memahami dan mentadabburi Al-Qur'an dibandingkan dengan memebaca sendiri.
Orang yang membaca Al-Qur'an selagi dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di surga bersama-sama dengan Rasul-Rasul yang mulia lagi baik. Sedang orang yang memebaca Al-Qur'an tapi dia tidak mahir membacanya tertegun-tagun dan nampak beratnya lidahnya karena belum lancar. Maka dia akan mendapat dua pahala. ”(HR Bukhari dan Muslim)
Adapaun maksud dari belajar Al-Qur'an yaitu mengajari orang lain cara membaca Al-Qur'an yang benar berdasarkan Hukum Tajwid. Sekiranya mengajarkan ilmu-ilmu atau ilmu alam yang mengajarkan kepada orang lain adalah perbuatan mulia dan mendapatkan pahala dari Allah, tentu mengajar Al-Qur'an lebih utama. Kompilasi Sufyan Atsauri menjawab mana yang lebih utama antara berjihad di jalan Allah dan mengajarkan Al-Qur'an dia mengatakan bahwa belajar Al-Qur'an lebih utama. Ats-Tsauri mendasarkan pendapatnya pada hadits ini.
Namun demikian, meskipun orang yang belajar Al-Qur'an Baik-baik orang muslim, tentu akan lebih baik dan lebih baik jika orang-orang tersebut. Maksudnya, orang tersebut belajar cara membaca Al-Qur'an sekaligus mengajarkan kepada orang lain apa yang telah di diajariinya. Dan dari Hadits ini juga dapat dipahami, bahwa orang yang mengajar Al-Qur'an harus mengalami fase belajar terlebih dahulu. Dia sudah pernah pernah belajar membaca Al-Qur'an sebelumnya. Sebab orang yang belum pernah belajar Al-Qur'an tapi dia berani mengajarkan Al-Qur'an kepada orang lain maka apa yang di ajarkannya akan banyak kesalahan. Karena dia mengajarkan sesuatu yang tidak dia kuasai ilmunya ..

KISAH NYATA MENGGUGAH JIWA

Diceritakan oleh seorang Khatib ketika Khutbah Jum'at:

Seorang anak berumur 10 th namanya Umar. Dia anak pengusaha sukses yg kaya raya. Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling bergengsi di Jakarta. Tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal. Tapi bagi si pengusaha, tentu bukan masalah, karena uangnya berlimpah.

Si ayah berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang, agar anaknya kelak menjadi orang yg sukses mengikuti jejaknya.

Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar.

“Waduuuh saya sibuk mah, kamu aja deh yg datang.” begitu ucap si ayah kepada isterinya.

Bagi dia acara beginian sangat nggak penting, dibanding urusan bisnis besarnya. Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam, sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya. Dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya, sedang anak2 yg lain selalu didampingi ayahnya.

Nah karena diancam isterinya, akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah2an. Father’s day adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2 saling unjuk kemampuan di depan ayah2nya.

Karena ayah si Umar ogah2an maka dia memilih duduk di paling belakang, sementara para ayah yg lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yang akan tampil di panggung.

Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan kebolehannya masing2. Ada yg menyanyi, menari, membaca puisi, pantomim. Ada pula yang pamerkan lukisannya, dll. Semua mendapat applause yang gegap gempita dari ayah2 mereka.

Tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya...

“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief.” tanya si Umar kpd gurunya. Pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu.

”Oh boleh..” begitu jawab gurunya.

Dan pak Arief pun dipanggil ke panggung.“Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar minta kepada guru ngajinya.

”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief.

“Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yang salah.”

Lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan) dengan lantunan irama yg persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram).

Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yg mendayu-dayu, termasuk ayah si Umar yang duduk dibelakang.

”Stop, kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna. Sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yg tiba2 memotong bacaan Umar.

Lalu Umar pun membaca ayat 9.

”Stop, coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..” setelah usai Umar membacanya…lalu kata pak Arief, "Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”.

Si Umar pun membaca ayat ke 40 tsb sampai selesai."

“Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak,” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya.

Para hadirin yang muslim pun tak kuasa menahan airmatanya. Lalu pak Arief bertanya kepada Umar, ”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yg lain?” begitu tanya pak Arief penasaran.

Begini pak guru, waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak, Bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW, ”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab, "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim).

“Pak guru, saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak, sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orangnya..”

Semua orang terkesiap dan tidak bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 tahun tsb…

Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengar teriakan “Allahu Akbar!” dari seseorang yang lari dari belakang menuju ke panggung.

Ternyata dia ayah si Umar, yang dengan ter-gopoh2 langsung menubruk sang anak, bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya.

”Ampuun nak.. maafkan ayah yang selama ini tidak pernah memperhatikanmu, tidak pernah mendidikmu dengan ilmu agama, apalagi mengajarimu membaca Al Quran.” ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya.

”Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak, ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak. Ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis ter-sedu2.

Semua jama’ah pun terpana, dan juga mulai meneteskan airmatanya, termasuk saya.

Diantara jama’ah pun bahkan ada yang tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya, luar biasa haru. Entah apa yang ada dibenak jama’ah yang menangis itu. Mungkin ada yang merasa berdosa karena menelantarkan anaknya, mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kepada anaknya, mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya membaca Al Quran, atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya tergeletak di rak bukunya.
R E N U N G A N*  *AL QURAN & UMUR*

R E N U N G A N* *AL QURAN & UMUR*

*Berkata Abdul Malik bin Umair:*
 
*"Satu-satunya manusia yang tidak tua* adalah orang yang selalu membaca Al-qur'an".

*"Manusia yang paling jernih akalnya* adalah para pembaca Al-qur'an".

*Berkata Al-imam Qurtubi :*
"Barang siapa yang membaca Al-qur'an,  maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".

*Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah.*

"Perbanyaklah membaca *Al-qur'an* jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca".

*Berkata Ibnu Solah :*

"Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca *Al-qur'an*,  maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari baca'an manusia".

*Berkata Abu Zanad :*

"Di tengah malam,  aku keluar menuju masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan pada nya ada yang membaca *Al-qur'an".*

*Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah:*

 "Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta'ala".

"Bergantunglah pada Alqur'an niscaya kau akan mendapatkan keberkahan".

*Berkata sebagian ahli tafsir :*

"Manakala kita menyibukkan diri dengan *Al-qur'an* maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".

"Kami memohon kepada *Allah* agar mberikan taufiqnya kepada Kami dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca *Al-qur'an* dan mengamalkan kandungannya".

Bila anda Cinta pada *Alqur'an* maka sebarkanlah. Demi *Allah,* sekian banyak orang yang membaca *Alqur'an* maka pahala akan mengalir pd anda.

*Umur kita terlalu singkat*
... hingga *ALLAH* kurniakan  *lailatul qadar* untuk menambah umur amal.

*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* pinta *bersilatulrahim* untuk memanjangkannya.

*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* kurniakan *Puasa Enam hari* di bln Syawal spt berpuasa setahun.

*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* kurniakan *baca Surah Al-Ikhlas* spt membaca sepertiga *Al-Quran*.

*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *Sholat di Masjidil Haram* spt sholat 100 ribu lebih di masjid lain.

*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *Sholat berjemaah* nilainya 27x lebih drpd sholat sendirian.

*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *Sholat sunat di rumah* nilainya 25x lebih dpd sholat dilihat mata orang

*Hidup ini terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *satu huruf bacaan Al-Quran* dgn 10 pahala/kebaikan.

*Hidup ini terlalu singkat*
...ALLAH kurniakan siapa yg *beramal jariyah, berbagi ilmu yg bermanafaat, dan menjadikan anak2nya yg soleh,* pahalanya akan terus mengalir ke alam kuburnya.

Wahai diri..., *usia umat Nabi Muhammad Saw. rata2 hanya 63 - 65* tahun. Kalau saat ini usia kita *Sdh 45 th,* paling lama *20 th* lagi Malaikat Al Maut akan menjemput kita..

*HIDUP INI TERLALU SINGKAT... JANGANLAH DISIA-SIAKAN KESEMPATAN YG DIBERIKAN ALLAH SWT. ...*
Baarakallah......

Semoga bermanfaat.                          🙏🙏

PEDOMAN PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1.      Taman Pendidikan Al-Qur’an, baik yang dikenal dengan nama TKA,TKQ,TPA,TPQ,TQA dan bentuk lain yang sejenis, saat ini telah tersebar luas di Tanah Air. Dan fakta menunjukkan, bahwa keberadaan lembaga ini tidak bisa dipisahkan dari peran KH Dahlan Salim Zarkasi dan KH As’ad Humam. KH Dahlan Salim Zarkasi berperan merintis berdirinya TK Al-Qur’an yang pertama, yaitu TK Al-Qur’an “Mujawwidin” di Semarang (1986) yang menggunakan metode “Qiroati”, sedang KH As’ad Humam bersama timnya, yaitu Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushola (AMM) Yogyakarta. Pada tanggal 16 Maret 1988, KH As’ad Humam mendirikan TK Al-Qur’an “AMM” di Yogjakarta yang menggunakan  metode “Iqra” kemudian diikuti Taman Pendidikan Al-Qur’an “AMM”, Ta’limul Qur’an Lil Aulad “AMM” , Kursus Tartilil Qur’an “AMM” .
2.      Penyebaran dan pembinaan lebih lanjut tidak lepas dari peran organisasi Lembaga Pembina, baik Lembaga tingkat lokal, regional maupun Lembaga Pembina yang terstruktur secara nasional. Indikasi penyebarannya terbukti ketika digelar acara Festival Anak Shaleh Indonesia ( FASI ) Tingkat Nasional di Istana Anak-Anak TMII Jakarta, pada tahun 1992. Acara nasional tersebut diselenggarakan oleh DPP BKPRMI dan dibuka oleh Ibu Negara Hj. Suhartinah ( Ibu Tien Soeharto ). FASI Pertama tersebut diikuti oleh para santri cilik Taman Pendidikan Al-Qur’an (berikut santri kelompok TK Al-Qur’an dan TQA) utusan dari 25 Propinsi atau 25 Kafilah. Waktu itu jumlah propinsi di Indonesia sebanyak 27 Propinsi, termasuk propinsi Timor Timur sebagai propinsi baru.
3.      Selain itu, unit pendidikan model Taman Pendidikan Al-Qur’an didirikan pula di beberapa negara sahabat yang mempunyai jaringan fungsional dengan para aktifis di Indonesia. Unit sejenis Taman Pendidikan Al-Qur’an tersebut antara lain didirikan di Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Arab Saudi (Jeddah), dan lain-lain.
4.      Tingkat partisipasi masyarakat dalam mengembangkan Taman Pendidikan Al-Qur’an semakin tinggi. Akan tetapi kesemarakan berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur’an yang jumlahnya melebihi angka 100.000 unit di seluruh Nusantara, tidak sedikit diantaranya yang dikelola secara asal-asalan, tanpa standar kurikulum, dan standar pengelolaan yang representatif. Apabila kasus-kasus seperti itu dibiarkan berkembang tanpa kendali mutu yang baik, dikhawatirkan akan menimbulkan citra buruk bagi eksistensi Taman Pendidikan Al-Qur’an, dan menjadi kontra produktif bagi misi dan fungsi yang diembannya.
5.      Disinilah perlunya penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Pedoman ini diharapkan menjadi standar minimal dan rujukan bagi para pengelola unit Taman Pendidikan Al-Qur’an di seluruh Tanah Air, dan dikembangkan lebih lanjut oleh organisasi Lembaga Pembina masing-masing.
B. Dasar Pemikiran
Pentingnya Pedoman Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an (berikut TK Al-Qur’an dan TQA), disamping juga Panduan Kurikulum dan Sistem Pengajarannya, hal itu mengacu pada dasar pemikiran sebagai berikut:
1.      Al-Qur’an adalah bacaan istimewa dan pedoman hidup utama yang harus disosialisasikan dengan baik ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya di kalangan anak usia dini.
2.      Apresiasi masyarakat maupun pemerintah terhadap eksistensi Taman Pendidikan Al-Qur’an pada hakikatnya adalah karunia Allah yang wajib kita syukuri. Hal ini menuntut adanya kebersamaan yang kondusif diantara semua komponen terkait, disertai semangat pengabdian yang tinggi, dan keahlian yang memadai di kalangan para praktisinya .
3.      Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah institusi pendidikan non-formal yang relatif baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Untuk itu upaya pembinaan dan pengembangannya memerlukan penanganan serius dan terarah pada pengelolaan serta standar lulusan yang terukur dan kualitatif.
C. Landasan Yuridis
Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an ditopang oleh landasan yuridis formal sebagai berikut :
1.      Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) Nomor 20 Tahun 2003.
2.      SKB 2 Menteri ( Mendagri dan Menteri Agama ) Nomor 128 dan 44 A tahun 1982, tentang “Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf Al-Qur’an Bagi Umat Islam dalam rangka Peningkatan Penghayatan dan Pengamalan Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari”.
3.      ………………………………………………….
4.      …………………………………………………………………..
D. Batasan Pengertian
Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggararakan dalam suasana yangIndah, Bersih, Rapi, Nyaman, dan Menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan.
II. TUJUAN KELEMBAGAAN
A. Taman Pendidikan al-Qur’an bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan tujuan di atas dijabarkan dalam Standar Minimal Kelulusan
III. JENJANG & WAKTU PENDIDIKAN
A. Jenjang Pendidikan
1.      Jenjang Pendidikan terdiri atas jenjang pendidikan tingkat dasar dan pendidikan tingkat lanjutan. Jenjang pendidikan tingkat dasar diperuntukkan bagi anak yang belum mampu membaca Al-Qur’an, sedang  pendidikan tingkat lanjutan diperuntukkan bagi anak yang telah lancar membaca Al-Qur’an dan telah menyelesaikan program-program pendidikan tingkat dasar.
2.      Jenjang pendidikan tingkat dasar berupa :
a.       Taman Kanak-kanak Al-Qur’an, yang disingkat TKA atau TKQ, diperuntukkan anak usia 4-6 tahun dan berlangsung selama 2 tingkat. Tingkat pertama untuk TK Al-Qur’an Paket A, dan tingkat kedua untuk TK Al-Qur’an Paket B (TK Al-Qur’an Lanjutan).
b.      Taman Pendidikan Al-Qur’an, yang biasa disingkat TPA atau TPQ, diperuntukkan anak usia 7-12 tahun dan berlangsung selama 2 tingkat. Tingkat pertama untuk TP Al-Qur’an Paket A, dan tingkat kedua untuk TP Al-Qur’an Paket B (TP Al-Qur’an Lanjutan).
c.       TK Al-Qur’an dari TP Al-Qur’an adalah merupakan jenjang pendidikan yang sederajat.
3.      Jenjang pendidikan tingkat lanjutan berupa Ta’limul Qur’an Lil Aulad, disingkat TQA. TQA terbagi 2 tingkat, yaitu :
a.       TQA Paket A, untuk tingkat pertama
b.      TQA Paket B (TQA Lanjutan), untuk tingkat kedua.
B. Waktu Pendidikan
1.      Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan penunjang pendidikan agama pada lembaga pendidikan formal (TK,SD,MI). Untuk itu, Taman Pendidikan Al-Qur’an diselenggarakan pada siang/sore hari yang tidak bersamaan dengan jam sekolah (pendidikan formal). Sedang bagi lingkungan masyarakat yang memiliki Madrasah Diniyah, maka TK/TP Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai lembaga “Pra-Madrasah Diniyah”.
2.      Lama pendidikan, untuk :
a.       TK/TP Al-Qur’an bisa berlangsung antara 1-2 tahun (2-4 semester), seminggu masuk 5-6 hari.
b.      TQA bisa berlangsung antara 1-2 tahun (2-4 semester), seminggu masuk 3-6 hari.
IV. STANDAR KELULUSAN
A. Santri dinyatakan lulus dari TK Al-Qur’an apabila mampu:
1.      Membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik.
2.      Menghafal Surah pendek, minimal 12 surah
3.      Menghafal doa-doa harian dan mengerti etika (adab)nya, minimal 15 doa
4.      Menghafal bacaan sholat
5.      Melakukan praktek berwudhu dan shalat
6.      Menulis huruf hijaiyah
7.      Memiliki dasar-dasar aqidah-akhlak
8.      Mengerti dasar-dasar ulumul Qur’an
B. Santri dinyatakan lulus dari TP  Al-Qur’an apabila mampu:
1.      Membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik
2.      Mengerjakan wudlu dan sholat dengan baik dan benar
3.      Menghafal Bacaan Sholat
4.      Menghafal Surah pendek, minimal 12 surah
5.      Menghafal doa-doa harian dan mengerti etika (adab)nya, minimal 15 doa
6.      Memiliki dasar-dasar aqidah dan akhlaq
7.      Menghafal beberapa ayat pilihan, minimal … ayat
8.      Menguasai dasar-dasar Ulumul Qur’an
9.      Menyambung huruf Hijaiyah
C. Santri dinyatakan lulus dari Ta’limul Qur’an Lil Aulad apabila:
1.      Khatam tadarus al-Qur’an 30 Juz dengan fasih
2.      Hafal dan bisa menterjemahkan bacaan shalat serta doa sehari-hari
3.      Rajin mengerjakan shalat fardlu
4.      Hafal Juz ‘Amma (minimla 65 %)
5.      Mampu menterjemahkan secara lafdziyyah Juz ‘Amma (minimal QS. An-Nas sampai dengan Ad-Dhuha)
6.      Mampu menulis/menyalin ayat-ayat pilihan
7.      Mampu menterjemahkan secara lafdziyah ayat-ayat pilihan (minimal … ayat)
8.      Berakhlaq baik
V. STANDAR ISI KURIKULUM
A. TK Al-Qur’an PAKET A
Kurikulum pendidikan di TK Al-Qur’an paket A wajib memuat :
1.      Pembelajaran membaca Al-Qur’an
2.      Hafalan surah–surah pendek
3.      Hafalan doa dan etika sehari – hari.
4.      Hafalan bacaan sholat
5.      Praktek wudhu dan shalat fardhu
6.      Menulis huruf hijaiyah dan angka arab
7.      Dasar – dasar Aqidah ( pemahaman Aqidah ) dan akhlak
B. TK Al-Qur’an PAKET  B (TK Al-Qur’an Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TK Al-Qur’an paket B wajib memuat :
1.      Tadarus Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid.
2.      Ilmu Tajwid .
3.      Hafalan Surah – surah Pendek .
4.      Pemahaman Aqidah danAkhlak .
5.      Dasar – Dasar ulumul Qur’an .
6.      Hafalan doa dan etika sehari – hari
7.      Tahsinul Kitabah
C. TP Al-Qur’an PAKET A
Kurikulum pendidikan di TP Al-Qur’an paket A wajib memuat :
1.      Pembelajaran membaca Al – Qur’an .
2.      Praktek wudhu dan shalat fardhu .
3.      Hafalan bacaan sholat .
4.      Hafalan surah – surah pendek .
5.      Hafalan doa dan etika sehari – hari .
6.      Pemahaman dasar Aqidah dan Akhlak .
7.      Pengenalan huruf Hijaiyah dan angka Arab .
8.      Kisah – kisah teladan .
D. TP Al-Qur’an PAKET B (TP Al-Qur’an Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TP Al-Qur’an paket B wajib memuat :
1.      Tadarus Al – Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid
2.      Ilmu Tajwid .
3.      Hafalan ayat – ayat pilihan .
4.      Dasar – dasar ulumul Qur’an .
5.      Menulis dan menyambung huruf Hijaiyah
6.      Hafalan doa dan etika sehari – hari .
7.      Dasar – dasar dienul Islam .
8.      Pemahaman ayat–ayat Al–Qur’an dan Hadist tentang keimanan dan keislaman
9.      Kisah – kisah Teladan .
E. TQA PAKET A
Kurikulum pendidikan di TQA paket A wajib memuat:
1.      Tadarus Al – Qur’an dengan tartil .
2.      Tarjamah bacaan shalat dan doa sehari-hari.
3.      Hafalan juz’Amma .
4.      Menulis dan menyalin ayat–ayat pilihan .
5.      Tarjamah lafziyah ayat – ayat pilihan .
6.      Aqidah dan Akhlak .
7.      Sholat berjama’ah dan shalat jenazah .
8.      Al–Qur’an dan Hadist ( tentang keimanan dan keislaman )
F. TQA PAKET  B (TQA Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TQA paket B wajib memuat :
1.      Tadarus Al – Qur’an dengan tartil .
2.      Tarjamah bacaan shalat dan doa sehari-hari.
3.      Hafalan juz’Amma .
4.      Menulis dan menyalin ayat – ayat pilihan .
5.      Tarjamah lafziyah ayat – ayat pilihan .
6.      Aqidah dan Akhlak .
7.      Sholat berjama’ah dan praktek menjadi Imam.
8.      Al – Qur’an dan Hadist (tentang keimanan dan keislaman)
9.      Kisah-kisah dalam al-Qur’an
VI. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
1.      Pembelajaran TK/TP al-Qur’an dan TQA dilakukan melalui pendekatan klasikal dan privat
2.      Bahan ajar disesuaikan dengan kurikulum sesuai dengan tingkatannya
3.      Metode pembelajaran disesuaikan dengan usia perkembangan anak dengan memperhatikan prinsip ”bermain sambil belajar” atau ”belajar seraya bermain”
4.      Media pembelajaran hendaklah menarik dan menyenangkan anak, aman dan tidak membahayakan, memenuhi unsur keindahan dan kerapihan, dapat membangkitkan kreativitas anak, dan mendukung paket pengajaran yang diprogramkan
5.      penilaian mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dilakukan secara berkelanjutan
VII. KALENDER PENDIDIKAN
A. Dasar Penentuan kalender pendidikan
Penetapan kalender pendidikan hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1.      Kesesuaian dengan kalender pendidikan sekolah formal
2.      Menerapkan sistem semester
3.      Lembaga atau unit diperkenankan menentukan kelender akademik masing-masing
B. Penerimaan santri baru
1.      Penerimaan santri baru dilaksanakan pada awal tahun ajaran.
2.      Masa pendaftaran santri baru secara umum berlangsung pada Mei hingga pertengahan Juli
3.      Lembaga atau unit diperkenankan menerima santri baru secara khusus yang berlaku setiap saat
C. EVALUASI
Evaluasi terdiri atas:
1.   Evaluasi harian
2.   Ujian Akhir Semester
3.   Munaqasah Akhir Belajar
D. Pembagian Raport
Pembagian raport dilaksanakan pada tiap akhir semester sesudah pelaksanaan ujian akhir semester
E. Pembagian Ijazah
Pembagian ijazah dilaksanakan setelah menyelesaikan munaqasah akhir.Munaqasah merupakan kegiatan akhir tahun ajaran sebagai salah satu persyaratan mengikuti WISUDA
F. Waktu libur semester
Libur semester dilaksanakan setelah pembagian raport
G. WISUDA SANTRI
Wisuda santri adalah bagian kegiatan puncak dari Kegiatan Belajar Mengajar yang merupakan penghargaan karena santri sudah mencapai kelulusan di tingkatnya, dengan mengacu pada standar kelulusan yang telah ditetapkan
VIII. TENAGA KEPENDIDIKAN
A. Tenaga Kependidikan pada TK-TP Al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad terdiri dari:
1.      Kepala Unit,
2.      Guru dan/atau
3.      Tenaga Tata Usaha
B. Persyaratan Tenaga Kependidikan pada TK-TP Al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad sebagai berikut:
1.      Kepala Unit
a.       Berpendidikan sekurang-kurangnya Madrasah Aliyah atau yang sederajat.
b.      Memiliki pengalaman mengajar minimal 2 (dua) tahun
c.       Sudah mengikuti penataran/pelatihan guru dan manajemen pengelolaan TK-TP al-Qur’an minimum pola 24 jam
2.      Guru
Guru TK-TP al-Qur’an dan TQA harus memenuhi syarat sekurang-kurangnya:
1.      Dapat membaca al-Qur’an secara fasih
2.      Usia telah mencapai 18 tahun
3.      Mengetahui dasar-dasar pengajaran
4.      Menguasai metodologi pembelajaran al-Qur’an
5.      Menguasai bidang studi yang diajarkan
3.      Tenaga Tata Usaha
Tenaga Tata Usaha TK-TP al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad berpendidikan sekurang-kurangnya MA/SLTA/sederajat, memiliki kemampuan administrasi yang standar.
IX. STRUKTUR ORGANISASI
1.      Struktur organisasi bersifat luwes dan kondisional
2.      Dalam setiap unit sekurang-kurangnya ada seorang Kepala, Sekretaris (TU), Bendahara, dan Walikelas.
3.      Dalam kondisi unit/lembaga berkembang secara pesat, struktur organisasi bisa diubah sesuai kebutuhan.
X. PAKAIAN
1.      Seragam nasional santri adalah busana muslim terdiri dari baju lengan panjang, celana panjang &berkopyah/berkerudung
2.      Untuk mempertegas identitas santri TKA/TPQ/TQA, warna seragam nasional santri dianjurkan
– Baju              : krem
– Celana           : krem
3.      Setiap daerah/wilayah/organisasi dianjurkan memiliki seragam khas tersendiri.
XI. PENDANAAN
Sumber pendanaan Taman Pendidikan Al-Qur’an diupayakan melalui berbagai cara dan sumber, antara lain:
1.      Infaq Santri
2.      Dana Masyarakat/Donatur
3.      Dana Pemerintah (APBD/APBN)
4.      Sumber lain yang halal dan tidak mengikat
XII. SYARAT & PROSEDUR PENDIRIAN
A. PERSYARATAN PENDIRIAN
1.      Adanya Lembaga/Organisasi penyelenggara, yaitu organisasi non-pemerintah seperti Yayasan, Takmir Masjid, Majlis Ta’lim, dan/atau lembaga swadaya masyarakat lainnya.
2.      Tersedianya tempat dan sarana belajar yang memadai
3.      Tersedianya tenaga kependidikan yang memenuhi syarat
4.      Memiliki sejumlah santri/anak didik yang sudah terdaftar dengan pasti.
5.      Memiliki program yang jelas
6.      Memiliki dana awal dan sumber pembiayaan.
B. PROSEDUR PENDIRIAN
1.      Pendirian TK/TP al-Qur’an harus memperoleh dukungan masyarakat.
2.      Menyampaikan surat pemberitahuan kepada kepala desa/lurah tentang keberadaan TK/TP Al-Qur’an dan atau rencana didirikannya unit pendidikan tersebut.
3.      Menyampaikan surat permohonan keanggotaan unit kepada organisasi/Lembaga Pembina yang mengkoordinir TK/TP Al-Qur’an sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, apabila Organisasi/Lembaga Pembina dimaksud sudah berdiri di Kabupaten/Kota.
4.      Apabila memiliki santri 15 (lima belas) anak atau lebih wajib mendaftarkan diri kepada Kantor Departermen Agama Kabupaten/Kota
XIII. PEMBINAAN
A. SASARAN DAN TARGET PEMBINAAN
1.      Pembinaan keguruan dengan target peningkatan profesionalitas dan kepribadian guru
2.      Pembinaan administrasi dengan target tertatanya sistem administrasi yang rapi
3.      Pembinaan hubungan kemasyarakatan dengan target terpeliharanya dukungan dan kepercayaan masyarakat termasuk kesinambungan input santri/anak didik.
4.      Ragam pembinaan tersebut diatas diarahkan pada peningkatan standard mutu pelayanan pendidikan TK/TP Al-Qur’an dan TQA
B. POLA PEMBINAAN
Pola pembinaan dilakukan melalui dua bentuk pendekatan:
1.      Pendekatan langsung, dilaksanakan dengan mengadakan dan atau mengikuti pertemuan pembinaan, penataran, kursus-kursus, kunjungan pembinaan, dan sebagainya.
2.      Pembinaan tak langsung, dilaksanakan dengan cara mengadakan bahan bacaan berupa buku-buku pegangan pembinaan; buku pegangan, diktat, edaran tertulis, lembar penjajagan, lomba kreatifitas anak, lomba kreatifitas guru, dan sebagainya.
C. PETUGAS PEMBINAAN
Petugas pembinaan terdiri dari pelaksana internal dan external
1.      Petugas Internal, yaitu petugas yang mempunyai hubungan struktural dengan unit Taman Pendidikan Al-Qur’an. Petugas yang dimaksud adalah unsur pengurus lembaga penyelenggara dan kepala unit Taman Pendidikan Al-Qur’an
2.      Petugas External, yaitu petugas pembinaan yang mempunyai hubungan fungsional dengan unit Taman Pendidikan Al-Qur’an. Petugas dimaksud adalah unsur Lembaga Pembina yang merupakan induk organisasi dari Taman Pendidikan Al-Qur’an
XIV. PENUTUP

PENERIMAAN USTADZ/AH BARU


Beut Qur'ani TPA Istiqamah kembali membuka pendaftaran Ustadz/ah baru hanya utk 3 orang
Dengan syarat :
1. Mengisi formulir
2. Berpenampilan Muslim/Muslimah
3. Mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar
4. Bisa masuk setiap hari senin-jum'at
5.  Suka dan bisa mengawasi anak-anak 
6. Umur minimal 20 tahun maksimal 35 tahun
7. Mengikuti ujian tes

Yang berminat dan memenuhi syarat silakan langsung datang ke Alamat TPA : Jl. Aman dimot kp. Baru Banda Aceh (belakang Mesjid Raya Baiturrahman)
Hp/Wa : 0852-7548-4446

Back To Top